Recent Posts

TAUHIDUL IBADAH

Oleh: Roy Mad Rois
Semua Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT ke bumi ini, dimulai Nabi Adam AS sampai Nabi yang terakhir yakni Rasulullah Muhammad SAW. tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membawa risalah Allah terutama menegakkan Tauhid dan menumpas segala kemusyrikan. Sesuai dengan Firman Allah dalam Qur’an surat An-Nahl ayat 36:
Artinya: Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut.
Tauhid juga merupakan prinsip ajaran yang dibawakan oleh semua Nabi dan Rasul Allah, dimana tauhid ini bisa tegak dengan menumpas segala bentuk kemusyrikan dan meng-Esakan Allah dari segala sesuatu yang dijadikan sekutu. Karena sesungguhnya perbuatan syirik itulah yang akan mengotori tauhid itu sendiri. Dan kita selaku umat Islam diperintahkan untuk menjauhi perbuatan syirik tersebut, karena dosa yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah adalah dosa syirik. Sebagaimana firman Alah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 48:
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.
Begitulah ancaman Allah terhadap orang yang berbuat syirik, dimana dia tidak akan pernah mendapatkan ampunan dari Allah SWT, dan juga orang yang melakukan dosa syirik dikatakan juga telah melakukan dosa besar dimana adzab Allah yang teramat pedih menanti di akherat kelak. Oleh karena itu Mari kita jauhi perbuatan syirik atau menyekutukan Allah dan berusaha menegakkan tauhid kepada Allah Swt.
Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-Ikhas tentang bagaimana kita bertauhid kepada-Nya:
Artinya: Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Untuk menegakkan tauhid marilah kita selalu bergantung hanya kepada Allah Swt dalam segala aspek kehidupan kita, baik yang bersifat duniawi maupun yang bersifat ukhrowi. Dan kita percaya bahwa Allah adalah zat yang tidak punya anak, ibu maupun bapak. Karena Allah adalah zat yang memiliki sifat Qidam yakni tidak ada sesuatu apapun yang mendahului-Nya. Dan juga kita meyakini bahwa semua makhluk didunia ini baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang nampak oleh indera kita maupun yang tidak, itu semua tidak ada yang bisa disetarakan dan di sandingkan dengan Allah swt yang maha kuasa atas segala sesuatu. Dengan mengamalkan ini semua mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bertauhid kepada Allah Swt.
Ibadah adalah betaqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dengan jalan menta’ati segaa perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan mengamalkan segala yang di izinkan Allah. Jadi beribadah itu terdiri dari tiga unsur.
1.       Unsur yang pertama adalah menta’ati segala perintah Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan melalui sunnah Rasululloh saw, seperti melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya.
2.       Unsur yang kedua adalah menjauhi larangan-larangan Allah seperti menjauhi perbuatan zina, menjauhi  minum-minuman keras, tidak melakukan perbuatan syirik dan lain sebagainya.
3.       Unsur yang ketiga adalah mengamalkan yang diizinkan Allah yakni yang tidak ada perintah maupun larangan dari Allah seperti memiliki kendaraan, memakai pakaian yang rapi, dan lain sebagainya.
Dan Allah mewajibkan kepada setiap hambanya untuk beribadah kepada-Nya sebagaimana firman Allah dalam surat Nuh ayat 3:
Artinya: sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,
Perintah ini ditujukan kepada mereka yang beriman kepada Allah swt sebagai bentuk penghambaan seorang hamba kepada Allah yang telah menciptakannya. Dalam beribadah pula seorang hamba bisa berhubungan langsung dengan Tuhannya. Oleh karena itu sudah seharusnya bagi kita yang mengaku beriman kepada Allah yang mengaku Islam sebagai agama yang dipeluknya, untuk beribadah kepada Allah dengan segenap penghambaan yang di barengi dengan kepasrahan diri kita kepada-Nya.
Jadi tauhidul ibadah adalah gabungan dari tauhid dan ibadah dimana kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah sajalah Tuhan yang kita percayai dan juga sebagai tempat bergantung dari semua problem yang kita miliki, baik itu berupa urusan duniawi maupun ukhrowi, tidak hanya berhenti sebatas yakin saja tapi juga harus dibarengi dengan beribadah kepada-Nya dengan mengerjakan shalat yang lima waktu, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya serta menjauhi larangan Allah yakni tidak mengkonsumsi barang haram, menjauhi perbuatan zina, tidak menyakiti tetangga dan lain sebagainya. Sebagai wujud pelaksanaan tauhidul ibadah adalah semua ibadah yang kita lakukan adalah ditujukan hanya kepada Allah semata, tidak ditujukan kepada selain Allah. Karena hanya Allah yang berhak menerima ibadah dari semua makhluk yang tercipta di seluruh jagat raya ini.

Related Post



Posting Komentar

Text Widget

Total Pageviews

Categories

Blogger Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

About Me

Foto Saya
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

mari berteman